LINTASMALUKUNEWS,-Bupati Kabupaten Kepulauan Aru Timotius Kaidel dengan resmi membuka Pameran Gelar Kerya KurikulumDengan Tema:
"melestarikan kearifan lokal berbasis budaya aru"yang berlangsung di Lapangan Yosudarso Dobo Kelurahan Siwalima Kecamatan Pp Aru Kabupaten Kepulauan Aru Provinsi Maluku pada 25/11-2025.
Pantauan media ini turut hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Bupati kabupaten kepulauan aru Drs Mohammad Djumpa Msi,forum koordinasi pimpinan daerah kabupaten kepulauan aru pimpinan DPRD kabupaten kepulauan aru dan segenap anggota DPRD kabupaten kepulauan aru sekretaris daerah kabupaten kepulauan aru Yakob Ubyaan S.sos, ketua tim penggerak PKK kabupaten kepulauan aru Ibu Klaudia Imarisa Kaidel,para staf ahli Bupati asisten sekda, pimpinan opd para camat dan lurah se-kabupaten kepulauan aru kepala dinas pendidikan dan kebudayaan,Olop Pokar, serta para pejabat struktural dan jajaran dinas pendidikan kabupaten kepulauan aru,ketua pgri kab kep. aru, Arens Barsens,ketua mts kab. kep. aru, para ketua mts kecamatan, para kepala sekolah tk/paud, sd/mi, smp/mts, sma/smk/ma, ibu/bapak guru dan tenaga kependidikan.para rohaniawan, tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, para ketua sanggar, para kepala desa, serta panitia.dan para undangan.
Bupati Kabupaten Kepulauan Aru Timotius Kaidel dalam sambutanya menyampaikan,
pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat tuhan yang maha esa atas kasih dan anugerah-nya, kita semua dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat walafiat untuk menyak-
sikan sebuah momentum istimewa, yakni pameran gelar karya kokurikuler dengan tema yang sangat menyentuh hati kita semua: "melestarikan kearifan lokal berbasis budaya aru"
Pendidikan hari ini bukan lagi sekadar tentang seberapa tinggi nilai akademik yang diraih di atas kertas. pendidikan masa kini, melalui semangat kurikulum merdeka, menuntut keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan pembentukan karakter.acara gelar karya ini adalah bukti nyata bahwa sekolah tidak hanya menjadi menara gading keilmuan, tetapi juga menjadi benteng pertahanan budaya.
pungkas Kaidel
Lanjutnya,saya sangat mengapresiasi dinas pendidikan dan seluruh SMP/MTS yang telah menginisiasi kegiatan ini .di tengah derasnya arus globalisasi dan digitalisasi yang masuk hingga ke pelosok pelosok pulau kita, ada kekhawatiran bahwa anak -anak kita akan lebih mengenal budaya asing dari pada budaya leluhurnya sendiri namun, melihat semangat yang terpancar hari ini, kekhawatiran itu perlahan sirna. tema “melestarikan kearifan lokal berbasis budaya aru” adalah pengingat bahwa identitas kita sebagai orang aru sebagai URSIA dan URLIMA adalah harta yang tak ternilai.
Ia mengatakan,Kepulauan aru, Bumi JAR GARIA, dikenal dunia bukan hanya karena mutiaranya yang berkilau di dasar laut, atau cendrawasih yang menari indah di hutan - hutan kita. lebih dari itu,sesung
guhnya adalah kearifan lokal yang diwariskan oleh tete nene moyang kita. nilai -nilai gotong royong, tradisi sasi untuk menjaga alam, seni ukir, anyaman, tarian adat, hingga filosofi hidup saling menghormati, adalah “kurikulum kehidupan” yang sesungguhnya.melalui pameran ini, saya melihat anak - anak kita sedang belajar mencintai akarnya dari karya - karya yang dipamerkan hari ini, dan saya optimis jika di tangan SMP/MTS budaya kita bisa dikemas seindah ini, maka masa depan aru pasti cerah. ketika mereka mengolah sagu menjadi kuliner
modern, mereka belajar tentang kebersamaan.
Ketika mereka memamerkan kerajinan tangan khas aru, mereka belajar ketahanan pangan lokal.Ketika
mereka menarikan tarian adat, mereka belajar tentang harmoni dan tentang ekonomi kreatif berbasis potensi daerah ini adalah bentuk nyata dari 8 dimensi profil lulusan yang kita cita-citakan,
siswa yang menjaga warisan peradaban kita agar tidak punah ditelan zaman.
Lebih lanjut Kaidel berpesan, "jadilah generasi yang bangga menjadi anak aru.Jangan malu berbahasa daerah, jangan malu melestarikan seni tradisi.Dunia boleh berubah menjadi semakin canggih, teknologi boleh semakin maju, tetapi karakter dan jati diri kalian sebagai putra-putri jargaria tidak boleh luntur. genggamlah dunia dengan satu tangan, dan genggamlah budaya aru dengan tangan yang lain, dan kepada ibu, bapak guru, terima kasih atas dedikasi dan kerja kerasnya dalam membimbing anak-anak kita, teruslah gali potensi lokal yang ada di sekitar sekolah. jadikan alam dan budaya aru sebagai laboratorium belajar yang hidup. ibu, bapak adalah ujung tombak dalam menjaga warisan peradaban kita agar tidak punah ditelan zaman"
dengan memohon ridho tuhan yang maha kuasa, pameran gelar karya kokurikuler dengan tema; “melestarikan kearifan lokal berbasis budaya aru", secara resmi saya nyatakan dibuka.semoga kegiatan ini berjalan lancar dan memberikan inspirasi bagi kita semua untuk terus berkarya membangun kabupaten kepulauan aru yang kita cintai ini. jargaria, sarkwarisa maju pendidikan aru, maju indonesia.
LMN01


Social Header